Kepala Desa Lumban Nabolon Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Lamhot Sitorus menilai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan sangat menyentuh kebutuhan petani. Walaupun semua desa di Kecamatan Uluan tidak bisa mendapatkannya secara kolektif disebabkan ketatnya proses yang dilakukan, tapi dampak dari program mandiri berbasis pemberdayaan masyarakat ini sangat dirasakan masyarakat petani.
Hal itu dikatakan Lamhot Sitorus di Lumban Holbung, dihadapan puluhan Kepala Desa dan masyarakat Kecamatan Uluan Sabtu pekan lalu, pada saat peresmian hasil pembangunan fisik Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan oleh Bupati Kasmin Simanjuntak, diwakili Staf Ahli Bupati Ir Saibon Sirait didampingi Kaban PMPD James Silaban SH, Camat Uluan Elister Manurung dan staf Dinas Tarukim Jonny Lubis.
“Tidak seperti proyek instansi pemerintah yang dibangun tahun sebelumnya, banyak yang kurang begitu bermanfaat,” kata Lamhot tanpa menguraikan jenis proyek dimaksud.
Oleh karena irigasi masih banyak belum tersentuh, kepada pemerintah, Lamhot mengharapkan agar Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ini dijadikan sebagai salah satu ujung tombak menggerakkan pemerataan pembangunan dalam menanggulangi kemiskinan, terutama irigasi, sehingga raja bondar tidak lagi malas melaksanakan tugasnya, apalagi diakui, Kecamatan Uluan merupakan lumbung padi terbesar di Kabupaten Tobasa.
Tokoh masyarakat St. TP Sitorus juga berpendapat bahwa selain kegiatan fisik Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ini berkualitas, hasilnya juga sangat aspiratif sesuai kebutuhan petani. Artinya kata Sitorus, seluas kurang lebih 150 ha lahan pertanian warga sudah terpenuhi kebutuhan air.
Menurut pengakuan TP Sitorus, sebenarnya masyarakat Uluan tidak hanya pembangunan irigasi, tetapi pengaspalan jalan juga sangat mereka butuhkan. Seperti pengaspalan jalan Desa Lumban Holbung menuju Desa Lumban Nabolon, karena dengan terbangunya jalan tersebut, petani akan sangat diuntungkan dari segi biaya pengangkutan hasil panen warga. Begitu juga motivasi dari pemerintah, agar warga gemar bergotong royong berburu tikus sebagaimana dilakukan tahun 2010 lalu, karena diakui dampaknya cukup dirasakan, dibuktikan meningkatnya hasil pertanian mereka tahun 2011.
Sebelumnya Kepala Desa Lumban Holbung Maraden Sitorus dan Camat Uluan Elister Manurung menyebutkan, kunjungan kerja Bupati Tobasa yang diwakili Staf Ahli Ir Saibon Sirait didampingi James Silaban didesa itu adalah untuk meresmikan hasil pembangunan fisik Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan TA 2010 yakni berupa saluran irigasi sepanjang 251 m, realisasi 274 m, dyk 23 m dan 3 unit titi beton dengan total dana BLM Rp. 132.458.000 ditambah swadaya masyarakat Rp. 1.040.040.000.
Kemudian menyerahkan dana Simpan Pinjam Perempuan Perguliran TA 2011 kepada kelompok perempuan Desa Sigaol Timur dan Desa Lumban Holbung dengan total pagu pinjaman Rp. 36.500.000. Penyerahan BLM PNPM-MPd TA 2011 kepada Desa Lumban Nabolon total Rp. 364.962.000. Untuk Desa Lumban Binanga Rp. 303.856.000, Desa Parik total Rp. 333.525.000, Desa Lumban Holbung Rp. 64.153.000, Desa Parhabinsaran Janjimatogu Rp. 120.030.000, dan Desa Doloksaribu Lumban Nabolon Rp. 117.800.000, sekaligus meninjau hasil pembangunan fisik PNPM-MP TA 2010 yang dikerjakan langsung warga dengan swadaya masyarakat yakni berupa saluran irigasi sepanjang 743 m di Desa Lumban Nabolon, drainase 1.593m di Desa Parik, irigasi 605 m dan 1 unit titi beton di Desa Parhabinsaran Janjimatogu dan pelaksanaan kegiatan fisik PNPM-MPd pola khusus penanganan dampak krisis tahun 2010 di Kecamatan Uluan.
Sementara Bupati Tobasa melalui Ir Saibon Sirait kepada masyarakat berpesan supaya semua hasil pembangunan fisik tersebut dijaga dan dipelihara, sehingga dampaknya benar-benar dapat dirasakan dan bisa bertahan lama. Begitu juga kepada kelompok perempuan, diminta agar mempergunakan dana SPP itu untuk hal-hal yang penting. “jangan menjadi ajang pertengkaran diantara anggota,“ tegas Saibon. (*)